BAB
1
PRESENTASI
VIDEO
·
Pengertian Presentasi Video
Presentasi
video adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, yang digunakan untuk memperkenalkan produk
atau cara kerja
yang dibuat melalui
proses merekam gambar dan suara, menata urutan dan menyambung atau
memotong gambar dan menyatukannya
menjadi kesatuan yang utuh.
·
Fungsi Presentasi Video
Presentasi
video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk
yang telah dihasilkan. Sebagai sarana untuk
mengomunikasikan ide atau gagasan, presentasi video harus mengemukakan keunggulan ide atau gagasan
yang akan disampaikan. Ide atau gagasan
merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Gagasan
atau konsep adalah hasil pemikiran yang lahir sebagai solusi untuk mengatasi masalah. Pada dasarnya, masalah
adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan.
Perlu pelatihan mengidentiļ¬kasi masalah. Mampu mengidentiļ¬kasi masalah merupakan setengah langkah untuk kemudian
menemukan solusi sebagai satu langkah berikutnya.
Gagasan atau konsep pada presentasi video, harus dan lebih bagus menggunakan ide yang
asli, benar, bermanfaat. Asli, artinya gagasan
atau konsep bukan hasil pemikiran orang lain, hasil kreativitas
sendiri, bukan plagiasi. Tidak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dengan norma atau aturan.
Bermanfaat, artinya menjadi solusi bagi
banyak orang.
·
Jenis Video
Berdasarkan tujuan
pembuatannya, video dapat diperuntukan:
o
Cerita
Video
yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
o
Dokumenter
Video yang bertujuan merekam
sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
o
Berita
Video
yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
o
Pembelajaran
Video
yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan
dapat dimainkan ulang.
o
Presentasi
Video yang
bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan
·
Ciri-ciri Presentasi Video
Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu
mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media
dengar-pandang (audio-visual).
Gagasan berbentuk produk benda jadi
atau konsep dalam bentuk pelayanan (services)
atau cara kerja akan menjadi lebih
mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi
video.
Dengan demikian
ciri-ciri presentasi video adalah:
o
mengomunikasikan ide
o
menunjukkan
solusi
o
mengomunikasikan
produk dan jasa
o
menunjukkan
cara kerja
Presentasi
video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat. Alat yang digunakan adalah
alat yang tersedia dan terjangkau.
Proses pembuatan
presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal – hal berikut:
1.
tidak terpaku
pada teknik pengambilan gambar yang rumit;
2.
teknik
pengambilan gambar harus menjamin efektivitas
komunikasi;
3.
pencetus ide harus terlibat
dalam proses, dapat berlaku sebagai
sutradara ataupun pemain
bahkan sebagai editor.
Hal yang harus
diperhatikan pada presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
1.
Alur
presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya berupa
gagasan yang akan dikemukakan.
2.
Menggunakan
urutan (sequence) naratif, urutan
deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik berat pada
urutan deskriptif.
3.
Urutan terjaga kontinuitasnya.
4.
Narasi hanya
mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan
kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan
gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya
bercerita yang kuat.
5.
Dapat
menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
6.
Pada tahap simpulan, ditutup
dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.
BAB 2
PRESENTASI VIDEO UNTUK BRANDING DAN
MARKETING
A. PENGERTIAN
BRANDING DAN MARKETING
1) BRANDING
Branding, merupakan sebuah kata yang berasal dari kata dasar
Brand, yang berarti Merek. Akan tetapi, ketika kita mencari arti kata
Branding didalam kamus
bahasa inggris, kita tidak
akan menemukan arti yang sesuai. Sedangkan
begitu banyak macam pengertian branding
yang bertebaran didunia maya hingga buku sekalipun, yang tentunya
bisa
membingungkan kita. Lalu bagaimana arti branding seharusnya?
Didalam hal ini, kita
menterjemahkan kata Branding dengan arti Memperkuat merek produk ataupun jasa. Kita semua mengetahui, bahwa fungsi dasar
dari sebuah merek adalah sebagai pembeda antara
yang satu dengan yang
lainnya. Namun, dengan adanya
dinamika
didalam derasnya kompetisi pasar, sebuah merek membutuhkan kekuatan dan pengelolaan.
Masih banyak yang rancu
pada pengertian brand vs branding. Brand adalah merek
yang
dimiliki oleh
perusahaan, sedangkan branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka
proses
membangun dan membesarkan
brand. Tanpa dilakukannya kegiatan komunikasi kepada konsumen yang
disusun dan direncanakan dengan baik, maka sebuah merek tidak
akan dikenal dan
tidak
mempunyai arti apa-apa
bagi
konsumen atau
target konsumennya.
Unsur-unsur
yang mempengaruhi kekuatan sebuah merek
adalah, dari apa yang anda lihat (tangible), dan
dari apa yang anda
dengar dan yang anda rasakan (intangible). Kedua
unsur diatas
merupakan syarat utama
untuk membangun
kekuatan sebuah merek didalam
kompetisi pasar. Lalu, elemen
apa saja yang terdapat di kedua unsur tersebut ? Elemen-elemen yang terdapat didalam kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut :
a)
Tangible : Produk, packaging/kemasan, identitas visual, dsb.
b)
b) Intangible : Kualitas produk dan
jasa.
PROSES
BRANDING
SEJAK AWARENESS HINGGA LOYALTY
Dalam proses komunikasi brand, ada
beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian. Pertama, sudah
pada tahap mana branding tersebut? Apakah brand sudah pada
tahap dikenal (aware), tahap
pemahaman tentang arti brand tersebut,
tahap menyukai, atau tahap
mencintai atau loyal. Branding yang baik
adalah memilih tipe aktivitas brand yang disesuaikan dengan situasi pencapaian nilai brand itu sendiri. Brand yang
belum dikenal, harus fokus pada awareness building. Brand yang
sudah dikenal
tetapi kurang pemahaman, berarti perlu
kerja keras
untuk menjelaskan apa
yang
bisa diberikan brand kepada konsumen.
Brand yang
sudah dikenal dan
dipahami, harus dicarikan kegiatan yang akan meningkatkan minat mencoba atau membeli.
Kegiatan ini sering disebut dengan istilah Brand Activation. Brand yang
sudah dikenal, dipahami, dan dibeli harus dipikirkan untuk membuat konsumen beli lagi, dan lagi, dan lagi. Ini adalah tahapan yang disebut
dengan proses pembinaan loyalitas brand. Pada tahap ini, brand sudah bisa dikategorikan sebagai strong brand.
Proses branding haruslah
kontekstual, disesuaikan dengan situasi brand dan
tahapan pencapaiannya.
2) MARKETING
Marketing atau Pemasaran mempunyai peranan yang
sangat penting bagi semua
usaha, Karena Marketing atau pemasaran
mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara perusahaan
pembuat produk dengan Masyarakat sebagai pemakai produk. Maka
dari itu, Perusahaan selalu memberikan perhatian yang maksimal terhadap
hal
ini agar tujuan dan cita-cita perusahaan bisa tercapai dengan otimal. Marketing atau pemasaran memang sangat penting bagi pencapaian
tujuan perusahaan,
Lalu apa
marketing atau
pemasaran itu?
Online Marketing Solution
Definisi Marketing
atau Pemasaran adalah suatu proses kegiatan menyeluruh dan
terpadu serta terencana, Yang dilakukan
oleh
institusi untuk menjalankan
usaha guna
memenuhi kebutuhan pasar dengan
cara
membuat produk, Menetapakan harga, Mengkomunikasikan,
Dan mendistribusikan melalui kegiatan
pertukaran untuk
memuaskan konsumen dan perusahaan.
Dari definisi atau pengertian marketing diatas, Terlihat terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut antara lain.
a)
Marketing
atau pemasaran merupakan suatu proses
kegiatan menyeluruh dan terpadu serta terencana.
b)
Marketing atau pemasaran dilakukan oleh institusi.
c)
Marketing atau pemasaran untuk menjalankan usaha.
d)
Marketing atau pemasaran
dilakukan guna
memenuhi kebutuhan pasar.
e)
Marketing atau pemasaran dilakukan dengan cara membuat produk, Menetapkan harga, Mengkomunikasikan atau mempromosikan, Dan mendistribusikan
melalui kegiatan pertukaran.
f)
Marketing
atau pemasaran
untuk memuaskan konsumen dan
perusahaan.
Kalau melihat definisi marketing atau pemasaran
diatas, Terlihat
jelas bahwa marketing
atau pemasaran
memang
mempunyai peranan
yang sangat penting dalam
kegiatan usaha. Karena merupakan proses kegiatan atau usaha
yang menghubungkan antara
perusahaa atau produsen dengan konsumen sebagai pemakai prouk. Dengan memberikan perhatian maksimal terhadap marketing atau pemasaran, Kepuasan perusahaan dan konsumen akan
bisa tercapai
dengan
optimal. Karena
marketing
merupakan
kunci sukses dalam kegiatan usaha
BAB 3
TAHAPAN-TAHAPAN
PRODUKSI VIDEO
1. TAHAP
PRAPRODUKSI
Praproduksi
merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum
memulai proses produksi (shooting film atau video). Pada intinya tujuan
praproduksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat
berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan
harapan. Untuk memulai pemrosesan video, dibutuhkan beberapa langkah, sebagai
berikut:
a.
Ide
Ide/gagasan adalah
rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita. Gagasan menyebabkan timbulnya konsep, yang
merupakan dasar bagi
segala macam pengetahuan,
baik sains maupun filsafat. Ide adalah
pemikiran atau konsepsi
yang berpotensi atau benar – benar ada dalam pikiran sebagai
produk dari aktifitas mental. Secara sederhana ide
dapat dikatakan sebuah
gagasan, sebuah rencana,
pendapat, skema atau metode. Maka dari
itu, pembuatan presentasi video harus
dimulai dengan menciptakan sebuah ide. Karena ide
adalah landasan utama dari
keseluruhan proses pembuatan
video tersebut. Namun perlu diperhatikan juga siapa saja sasaran
dari ide tersebut.
b.
Sasaran
Tentukan
sasaran dari video yang kita buat. Apakah yang ingin menonton video kita adalah
kalangan pelajar SMK atau SMA? Anak-anak? Ataukah masyarakat umum?
c.
Tujuan
Langkah
selanjutnya adalah menentukan tujuan kita membuat video. Apakah untuk tugas
sekolah? Komersil atau diperjualbelikan? Atau untuk sarana belajar?
d.
Pokok Materi
Video
yang kita buat memiliki pokok materi berupa pesan yang ingin disampaikan.
Apakah pesan tentang bahaya merokok? Apakah pesan tentang pentingnya
bersungguh-sungguh dalam belajar?
e.
Sinopsis
Sinopsis adalah setiap
peristiwa atau rekaan yang dikisahkan dalam bentuk cerita yang dapat disimpulkan
ke dalam bentuk
ringkas yang padat
dan jelas. Pada sinopsis terjadi pemendekan cerita tanpa
menghilangkan unsur–unsur pentingnya. Untuk itu, diperlukan sebuah sinopsis, agar dalam
pembuatan presentasi video kali ini sudah memiliki alur cerita. Sehingga dapat mempermudah
dalam proses pembuatan naskah selanjutnya.
f.
Naskah
Naskah adalah suatu teks
yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog (Penulisan sebuah naskah
berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati). Naskah dalam
pembuatan video proses kali ini dibuat agar sang presenter mengerti detail dari
presentasi yang akan disampaikan.
g.
Pencahayaan Sederhana
Satu hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan video adalah pencahayaan. Pada pencahayaan kali
ini, dibuat sesederhana
mungkin dengan cara
selama pembuatan video, subjek harus menghadap
sumber cahaya utama. Disarankan dengan membuat sumber cahaya melalui 3 titik. Satu titik
di depan subjek, dan dua lainnya berada di samping. Sehingga video yang dibuat dapat
menghasilkan kualitas cahaya yang baik.
2. TAHAP PRODUKSI
Produksi
dimulai dari merekam video dengan script dan konsep yang sudah dirancang dari
awal. Kemudian proses rekaman baik Visual maupun audio dilakukan, dan seluruh
elemen bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi kita harus
menyiapkan:
- Komputer (personal
computer)/laptop
- Alat pengambil gambar
(camera), handphone atau webcam
- Screen video
- Microphone
1) Alat penangkap gambar (camera)
a)
Menangkap
Gambar Dengan Kamera Handycam
Kamera merupakan salah satu
alat penting alam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau
merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh
pemain-pemain yang melakukan
adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru
film yang biasa
disebut kameramen dan
dioperasikan sesuai dengan
arahan sutradara.
Untuk menjadi seorang
kameramen harus mengetahui
jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau
teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar,
dll.
·
Cara memegang Kamera Video
Peganglah kamera
dengan mantap. Gunakan
satu tangan untuk memegang
kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk
menjaga agar posisi kamera tidak mudah goyah. Dapat digerakkan ke berbagai
posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan - pada banyak
kondisi gunakan selalu
tripod untuk menjaga
gambar tetap stabil.
·
Zoom
Hindarkan
penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara agar untuk menghindari
terjadinya guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar
yang terekam.
·
Suara
Perlu diperhatikan mengenai
suara. Bila kita tidak menggunakan earphone,
kamera tetap merekam suara-suara latar yang tidak diperlukan,
maka jangan mengeluarkan suara yang tak perlu atau
berbicara ketika sedang merekam.
·
Peraturan 10 detik
Peraturan penting
dalam merekam adalah,
rekamlah dalam waktu
yang lebih lama dan hindarkan
pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu.
Selalu rekam satu adegan sekurangnya dalam 10 detik.
Ini akan memudahkan editor film untuk mengambil potongan-potongan gambar yang
diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10
detik ini terasa lama. Rekam subyek Anda selama 10-20 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
·
Panning dan Tilting
Panning (mengambil gambar bergerak secara
horizontal) dan Tilting
(mengambil gambar bergerak secara
vertikal) sebaiknya digunakan
secukupnya saja bila
ingin mendapatkan
gambar dasar dengan
berpindah posisi gambar,
atau bila kita
sudah berpengalaman sebagai
operator film. Bila kita memutuskan untuk
melakukan panning, gerakkanlah kamera sehalus
yang kita bisa dan jangan mendadak. Ingat selalu aturan 10 detik untuk setiap gambar
diam/statis pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning. Selalu lebih
baik mengambil banyak
gambar statis, dan
ingat juga bahwa
nantinya gambar yang kita ambil akan diedit
kembali oleh editor. Penggunaan panning sebaiknya jangan terlalu lama (antara 3 sampai 5
detik).
·
Fokus, Exposure and keseimbangan warna (White Balance)
Periksa selalu
fokus dan exposure. Bila
menggunakan zoom jauh dan dekat
fokuskan selalu pada jarak
ideal ke objek
yang kita inginkan
untuk direkam dan
ketika kita melakukan zoom jauh
semuanya terlihat fokus - bila kita melakukan zoom pada objek terdekat terlebih dahulu
lalu kita zoom pada objek
lain di kejauhan
(contohnya hewan di
kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya
perbedaan antara objek yang samar dan
objek utama yang
jelas adalah sangat
penting. Bahkan objek
yang hanya sedikit tidak fokus
akan membuat film
menjadi tidak berguna.
Periksa selalu exposure dan cobalah merekam pada
objek yang sama
dengan cara manual
dan otomatis untuk
memastikan kita mendapatkan gambar terbaik
yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini menjadi tidak perlu
lagi untuk dilakukan .
·
Tanggal dan Waktu
Jangan pernah memasang
tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam, ini akan membuat
film sama sekali
tidak dapat digunakan
. Penulisan tanggal
dan waktu pada layar film
tidak membuktikan bahwa
film ini diambil
pada saat yang
tertulis dilayar, karena bisa saja
yang tertulis tanggal
5 November 1950 tidak
menjamin pengambilan film
tersebut pada tahun 1950,
bisa saja setiap
orang merubah tanggal
dan waktu tersebut.
Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita pada awal
pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut
direkam, lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam secara
permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah penting dan
seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana persisnya sebuah gambar diambil, celakalah
kita. Bila kita memiliki GPS untuk menunjukkan lokasi kita berada, selalu rekam
dengan film pembacaannya
dan juga rekam
latar belakangnya. Tidak
seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan bukti.
·
Gambar pengisi (Cutaways)
Bila kita merekam sebuah
obyek, kegiatan ataupun
wawancara kita perlu
selalu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita
merekam sebuah wawancara kita perlu untuk merekam
juga kantor orang
yang kita wawancarai
atau sesuatu yang
lain untuk memberikan penjelasan
tambahan bagi film
wawancara kita. Kita
lihat contoh lain, bila kita membuat film tentang orang
utan, jangan lupa untuk merekam hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran hutan
yang merusakan habitatnya.
Ini akan membuat
sebuah film lebih informatif.
Beberapa angle berikut ini
mungkin dapat menginspirasi Anda
Ć
Dutch angle, pengambilan gambar miring. Biasanya digunakan
untuk menggambarkan ketidakstabilan emosi.
Ć
Worm angle / mata cacing, kamera persis diletakkan di atas
tanah
Ć
Crazy angle, kamera bergerak tidak beraturan
Ć
Change focus, mengubah fokus dari satu obyek ke obyek lain
dalam satu frame.
Ć
Circle / circular track, kamera mengitari obyek
Ć
Side shot, kamera merekam dari samping dan mengikuti obyek
yang berjalan.
Ć
Extreme top shot, kamera mengambil tepat diatas obyek
(900).
Ć
High angle, pengambilan gambar dari atas obyek.
Ć
Eye level, pengambailan gambar sejajar dengan mata.
Ć
Low angle, pengambilan gambar dari bawah obyek.
Pengambilan gambar terhadap
suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
Ć
Bird Eye View
Teknik pengambilan
gambar yang dilakukan
dengan ketinggian kamera
berada di atas ketinggian objek.
Hasilnya akan terlihat
lingkungan yang luas
dan benda-benda lain tampak kecil dan
berserakan.
Ć
High Angle
Sudut pengambilan dari atas
objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis
yaitu nilai “kerdil”.
Ć
Low Angle
Sudut pengambilan
dari arah bawah
objek sehingga mengesankan
objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki
kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
Ć
Eye Level
Sudut pengambilan
gambar sejajar dengan
objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata
seseorang. Teknik ini
tidak memiliki kesan dramatis
melainkan kesan wajar.
Ć
Frog Eye
Sudut pengambilan
gambar dengan ketinggian
kamera sejajar dengan
alas/dasar kedudukan objek atau
lebih rendah. Hasilnya
akan tampak seolah-olah
mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya
dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi
objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
§
Extreme Close Up (ECU/XCU)
: pengambilan gambar
yang terlihat sangat
detail seperti hidung pemain atau bibir
atau ujung tumit dari sepatu.
§
Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala
hingga dagu.
§
Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya
sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja
atau sepasang kaki yang bersepatu baru
§
Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika
objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
§
Medium Shot
(MS) :
pengambilan dari jarak
sedang, jika objeknya
orang maka yang terlihat hanya separuh
badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
§
Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala
hingga lutut.
§
Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari
kepala sampai kaki.
§
Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar
diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar
belakang objek.
§
Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang
wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka
seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
§
Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat
jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar
belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
§
One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
§
Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
§
Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
§
Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.
Gerakan kamera
akan menghasilkan gambar
yang berbeda. Oleh
karenanya maka dibedakan dengan
istilah-istilah sebagai berikut:
§
Zoom In/ Zoom
Out : kamera bergerak menjauh dan
mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming
yang ada di kamera.
§
Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari
atas tripod.
§
Tilting :
gerakan kamera ke
atas dan ke
bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera
mengangguk.
§
Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan
rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika
bergerak menjauh.
§
Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
§
Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda
crane.
§
Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika
gambar muncul dan fade outjika gambar menghilang serta
cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
§
Framing : objek berada
dalam framing Shot. Frame In jika
memasuki bingkai dan frameout jika keluar
bingkai.
Teknik pengambilan gambar
tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
§
Objek bergerak sejajar dengan kamera.
§
Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
§
Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan
lain karena tidak
hanya mengandalkan sudut
pengambilan,
ukuran gambar,
gerakan kamera dan
objek tetapi juga
unsur- unsur lain seperti
cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan
menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.
§
Backlight Shot:
teknik pengambilan gambar
terhadap objek dengan
pencahayaan dari belakang.
§
Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan
langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat
memantulkan bayangan objek.
§
Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan
adegan ada di dalam ruangan.
§
Artificial
Framing Shot: benda misalnya
daun atau ranting
diletakkan di depan
kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting
tersebut.
§
Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget
melihat kamera.
§
Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun
latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
§
The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek
yang berada di depan sampai latar belakang sehingga
menjadi perpaduan adegan.
§
Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan
beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
§
Artificial Hairlight:
rambut objek diberi
efek cahaya buatan
sehingga bersinar dan
lebih dramatik.
§
Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang
sedang melaju kencang.
§
Walking Shot: teknik
ini mengambil gambar
pada objek yang
sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk
menunjukkan orang yang
sedang berjalan terburu-buru
atau dikejar sesuatu.
§
Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek,
biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala
atau bahunya saja.
Pengambilan ini untuk
memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau
bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
§
Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi
pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu
memperlihatkan orang pertama
dan kamera dua
memperlihatkan orang kedua.
b)
Menangkap gambar dengan Handphone
Mengabadikan gambar saat
ini semakin mudah, apalagi dengan banyaknya ponsel yang dilengkapi fasilitas video. Untuk
mendapatkan kualitas gambar
yang baik bisa
dengan mengikuti kursus/belajar video.
Namun kalaupun tidak belajar
video tidak masalah, berikut tips singkat yang bisa
dicoba:
§
Lebih dekat ke obyek
Ponsel
kamera yang beredar
kebanyakan tidak dibekali
dengan lensa zoom
yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati obyek yang akan
dibidik.
§
Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi
penerangan yang cukup. Saat merekam di bawah terpaan sinar
matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya, karena obyek akan menjadi gelap.
§
Steady
Jaga keseimbangan. Usahakan tangan Anda jangan
sampai bergoyang saat merekam. Ini untuk menjaga agar video
Anda enak dilihat.
§
Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke obyek dengan cara menggeser posisi
Anda, bukan dengan digital zoom. Penggunaan digital zoom
bisa membuat kualitas gambar berkurang.
§
Hindari Panning.
Kecuali bila itu
diperlukan untuk memperlihatkan situasi/
kondisi di sekitar.
Misal kepanikan warga, kebakaran, dll.
3. TAHAP PASCAPRODUKSI
Pada tahap
pasca produksi semua bahan
mentah produksi dikumpulkan
untuk diolah. Analoginya, ialah
seorang koki yang
membawa semua bahan masakan
dan bumbu ke dapur,
untuk diolah sesuai
resep yang telah
ada. Berikut ini
merupakan beberapa fungsi dalam tahapan editing video.
a.
Fungsi Editing Video
Editing video merupakan proses
menggerakan dan menata video
shoot atau hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman
gambar yang baru
dan enak untuk
dilihat. secara umum pekerjaan editing adalah berkaitan
dengan proses pasca
produksi, seperti, colour correction, sound mixing, dan capture
video.
Berikut akan dicontohkan
pengeditan menggunakan Windows Movie Maker.
a)
Windows Movie Maker
Windows Live Movie Maker
adalah Perangkat lunak yang merupakan bagian dari Windows Live Essentials.
Fungsi utama program ini adalah untuk melakukan olah Digital terhadap
cuplikan-cuplikan gambar bergerak
(film), misalnya untuk menambahkan efek
visual, ataupun sebuah
redaksi singkat yang
berhubungan dengan film yang sedang disunting. Program kecil
ini hanya memiliki
berbagai fitur dasar
penyuntingan video yang
sangat sederhana, namun
sudah mencukupi bagi para pengguna pemula. Program ini
merupakan program yang
secara otomatis sudah
terinstal pada windows xp dan vista . sedangkan
untuk windows 7
dan 8 pengguna
perlu melakukan instalasi
windows essentials terlebih dahulu. Siapa
pun yang ingin untuk men-download
aplikasi ini ke komputer pribadi, Buka link/tautan berikut:
http://windows.microsoft.com/en-us/windows-live/essentials
§
Memulai Windows Movie Maker
Untuk memulai menggunakan aplikasi, klik windows
movie maker ikon di desktop
§
Memulai dan menyimpan sebuah proyek
Yang
terpenting sebelum berkerja
dengan video anda
harus menyimpan projectnya terlebih dahulu isikan nama file name lalu
tekan tombol save
§
Menambahkan/ Importing Digital Movies and Photos
pilih tab beranda dan klik tombol tambahkan video dan foto cari video atau foto yang
telah tersimpan di hardisk lalu pilih dan tekan tombol open
Editing Dasar
§
Memecah video/ splitting
Drag garis hitam dimanapun kamu inginkan untuk
memecah video pergi ke tab edit lalu klik tombol pecah
§
Menambahkan transisi video
pilih tab animation, lalu arahkan kursor mouse pada
salah satu transisi untuk melihatnya efeknya pada videomu. sebelumnya pilih dulu
potongan video yang akan di beri transisi dan selanjutnya baru klik transisi untuk apply
§
Menambahkan keterangan/caption pada video
klik potongan video yang akan kamu beri keterangan
lalu klik tab beranda dan klik tombol keterangan. Teks keterangan akan muncul
pada bagian bawah videomu, klik dalam kotak tulisan dan masukan keterangan video
yang kamu inginkan
§
Menambahkan Judul dan daftar nama/credit tittle
Klik tab Beranda, Lalu klik tombol Judul atau Daftar nama. Muncul Layar hitam dengan
kotak teks, kemudian klik dalam kotak tersebut dan tuliskan Judul video
Menambahkan Suara
§
Klik tab Beranda, Lalu klik tombol Tambah musik. cari Audio atau musik yang
telah tersimpan di hardisk lalu pilih dan tekan tombol open. Setelah Audio/musik di
open, Kita dapat mengatur volume musik dengan memilih tab Opsi lalu klik tombol volume
musik.
Publikasikan Video/
Eksporting
Klik Tab Beranda, dan
kemudian klik Save film. Kemudian pilih Setelan yang dianjurkan untuk komputer,
ketikkan file name dengan nama yang diinginkan dan kemudian klik Save.
b)
Fungsi Sound
Fungsi sound meliputi
sejumlah keperluan seperti, pembuatan musik ilustrasi, pembuatan sound efek, dan
sound recording (untuk keperluan dubbing narasi).
c)
Fungsi Image Editing
Merupakan penunjang
elemen grafis untuk
keperluan editing video yang dipergunakan dalam
pembuatan judul dan ilustrasi.
d)
Fungsi Animasi dan Visual Effect
Merupakan bagian video yang berupa
animasi atau visual Effect
merupakan klip video berdurasi tertentu yang ditambahkan pada proyek
video editing.
e)
Fungsi Distribusi
Produk video yang
telah dibuat mungkin
selanjutnya akan didistribusikan kepada pemirsa yang
merupakan target komunikasi
dari produk video tersebut. Setelah proses editing video
menghasilkan format file tertentu, file
ini kemudian dapat diproses lanjut
dalam usaha pembuatan vcd/dvd agar kelak
dapat digandakan atau didistribusikan secara
massal.