Minggu, 19 Februari 2017

BAB 1
PRESENTASI VIDEO

·         Pengertian Presentasi Video
Presentasi video adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, yang digunakan untuk memperkenalkan produk atau cara kerja yang dibuat melalui proses merekam gambar dan suara, menata urutan dan menyambung atau memotong gambar dan menyatukannya menjadi kesatuan yang utuh.

·         Fungsi Presentasi Video
Presentasi video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk yang telah dihasilkan. Sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, presentasi video harus mengemukakan keunggulan ide atau gagasan yang akan disampaikan. Ide atau gagasan merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Gagasan atau konsep adalah hasil pemikiran yang lahir sebagai solusi untuk mengatasi masalah. Pada dasarnya, masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Perlu pelatihan mengidentiļ¬kasi masalah. Mampu mengidentiļ¬kasi masalah merupakan setengah langkah untuk kemudian menemukan solusi sebagai satu langkah berikutnya. Gagasan atau konsep pada presentasi video, harus dan lebih bagus menggunakan ide yang asli, benar, bermanfaat. Asli, artinya gagasan atau konsep bukan hasil pemikiran orang lain, hasil kreativitas sendiri, bukan plagiasi. Tidak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dengan norma atau aturan. Bermanfaat, artinya menjadi solusi bagi banyak orang.

·         Jenis Video
Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukan:
o   Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
o   Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
o   Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.

o   Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.
o   Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan

·         Ciri-ciri Presentasi Video
Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang (audio-visual). Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep dalam bentuk pelayanan (services) atau cara kerja akan menjadi lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video.
Dengan demikian ciri-ciri presentasi video adalah:
o   mengomunikasikan ide
o   menunjukkan solusi
o   mengomunikasikan produk dan jasa
o   menunjukkan cara kerja
Presentasi video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat. Alat yang digunakan adalah alat yang tersedia dan terjangkau.
Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal – hal berikut:
1.     tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit;
2.    teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi;
3.    pencetus ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara ataupun pemain bahkan sebagai editor.
Hal yang harus diperhatikan pada presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
1.     Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.
2.    Menggunakan urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik berat pada urutan deskriptif.
3.    Urutan terjaga kontinuitasnya.
4.    Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5.    Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
6.    Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.





BAB 2
PRESENTASI VIDEO UNTUK BRANDING DAN MARKETING

A.  PENGERTIAN BRANDING DAN MARKETING
1)  BRANDING
Branding, merupakan sebuah kata yang berasal dari kata dasar Brand, yang berarti Merek. Akan tetapi, ketika kita mencari arti kata Branding didalam kamus bahasa inggris, kita tidak akan menemukan arti yang sesuai. Sedangkan begitu banyak macam pengertian branding yang bertebaran didunia maya hingga buku sekalipun, yang tentunya bisa membingungkan kita. Lalu bagaimana arti branding seharusnya?
Didalam hal ini, kita menterjemahkan kata Branding dengan arti Memperkuat merek produk ataupun jasa. Kita semua mengetahui, bahwa fungsi dasar dari sebuah merek adalah sebagai pembeda antara yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan adanya dinamika didalam derasnya kompetisi pasar, sebuah merek membutuhkan kekuatan dan pengelolaan.
Masih banyak yang rancu pada pengertian brand vs branding. Bran adalah   merek   yang   dimiliki   oleh   perusahaan sedangkan branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan   dalam   rangka   proses   membangu dan   membesarkan brand. Tanpa dilakukannya kegiatan komunikasi kepada konsumen yang disusun dan direncanakan dengan baik, maka sebuah merek tidak akan dikenal dan tidak mempunyai arti apa-apa bagi konsumen atau target konsumennya.
Unsur-unsur   yang   mempengaruh kekuatan   sebua merek adalah, dari apa yang anda lihat (tangible), dan dari apa yang anda dengar dan yang anda rasakan (intangible). Kedua unsur diatas merupakan syarat utama untuk membangun kekuatan sebuah merek didalam kompetisi pasar. Lalu, elemen apa saja yang terdapat di kedua unsur tersebut ? Elemen-elemen yang terdapat didalam kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut :
a)    Tangible                : Produk, packaging/kemasan, identitas visual, dsb.
b)   b) Intangible         : Kualitas produk dan jasa.















PROSES BRANDING SEJAK AWARENESS HINGGA LOYALTY
Dalam proses komunikasi brand, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Pertama, sudah pada tahap mana branding tersebut? Apakah brand sudah pada tahap dikenal (aware), tahap pemahaman tentang arti brand tersebut, tahap menyukai, atau tahap mencintai atau loyal. Branding yang baik adalah memilih tipe aktivitas brand yang disesuaikan dengan situasi pencapaian nilai brand itu sendiri. Brand yang belum dikenal, harus fokus pada awareness building. Brand yang sudah    dikenal    tetapi    kurang    pemahaman,    berarti    perlu    kerja keras untu menjelaska apa   yang   bisa   diberika bran kepada konsumen.
Bran yang   suda dikena dan   dipahami,   haru dicarikan kegiatan yang akan meningkatkan minat mencoba atau membeli. Kegiatan ini sering disebut dengan istilah Brand Activation. Brand yang sudah dikenal, dipahami, dan dibeli harus dipikirkan untuk membuat konsumen beli lagi, dan lagi, dan lagi. Ini adalah tahapan yang disebut dengan proses pembinaan loyalitas brand. Pada tahap ini, brand sudah bisa dikategorikan sebagai strong brand.  Proses branding haruslah kontekstual, disesuaikan dengan situasi brand dan tahapan pencapaiannya.


 








2)  MARKETING
Marketing atau Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting bagi semua usaha, Karena Marketing atau pemasaran mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara perusahaan pembuat produk dengan Masyarakat sebagai pemakai produk. Maka dari itu, Perusahaan selalu memberikan perhatian yang maksimal terhadap hal ini agar tujuan dan cita-cita perusahaan bisa tercapai dengan otimal. Marketing atau pemasaran memang sangat penting bagi pencapaian  tujuan  perusahaan,  Lalu  apa  marketing  atau  pemasaran itu?
 














Online Marketing Solution


Definisi Marketing atau Pemasaran adalah suatu proses kegiatan menyeluruh dan terpadu serta terencana, Yang dilakukan oleh institusi untuk menjalankan usaha guna memenuhi kebutuhan pasar dengan cara membuat produk, Menetapakan harga, Mengkomunikasikan, Dan mendistribusikan melalui kegiatan pertukaran untuk memuaskan konsumen dan perusahaan.
Dari definisi atau pengertian marketing diatas, Terlihat terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut antara lain.
a)    Marketing   atau   pemasaran   merupakan   suat proses   kegiatan menyeluruh dan terpadu serta terencana.
b)   Marketing atau pemasaran dilakukan oleh institusi.
c)    Marketing atau pemasaran untuk menjalankan usaha.
d)   Marketing  atau  pemasaran  dilakukan  guna  memenuhi  kebutuhan pasar.
e)   Marketing atau pemasaran dilakukan dengan cara membuat produk, Menetapkan harga, Mengkomunikasikan atau mempromosikan, Dan mendistribusikan melalui kegiatan pertukaran.
f)    Marketing   ata pemasaran   untu memuaskan   konsume dan perusahaan.


Kalau melihat definisi marketing atau pemasaran diatas, Terlihat jelas bahwa marketing atau pemasaran memang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan usaha. Karena merupakan proses kegiatan atau usaha yang menghubungkan antara perusahaa atau produsen dengan konsumen sebagai pemakai prouk. Dengan memberikan perhatian maksimal terhadap marketing atau pemasaran, Kepuasan   perusahaan   dan   konsume akan   bisa   tercapai   dengan optimal. Karena marketing merupakan kunci sukses dalam kegiatan usaha


BAB 3
TAHAPAN-TAHAPAN PRODUKSI VIDEO

1.  TAHAP PRAPRODUKSI
Praproduksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Pada intinya tujuan praproduksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan. Untuk memulai pemrosesan video, dibutuhkan beberapa langkah, sebagai berikut:
a.    Ide
Ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita. Gagasan menyebabkan  timbulnya konsep,  yang  merupakan  dasar  bagi  segala macam pengetahuan,  baik sains maupun  filsafat.  Ide adalah  pemikiran  atau  konsepsi  yang berpotensi atau benar – benar ada dalam pikiran sebagai produk dari aktifitas mental. Secara sederhana  ide  dapat  dikatakan  sebuah  gagasan,  sebuah  rencana,  pendapat,  skema  atau metode.  Maka dari  itu,  pembuatan presentasi  video harus  dimulai  dengan  menciptakan sebuah ide. Karena ide adalah landasan utama dari  keseluruhan  proses  pembuatan  video tersebut. Namun perlu diperhatikan juga siapa saja sasaran dari ide tersebut.
b.    Sasaran
Tentukan sasaran dari video yang kita buat. Apakah yang ingin menonton video kita adalah kalangan pelajar SMK atau SMA? Anak-anak? Ataukah masyarakat umum?
c.    Tujuan
Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan kita membuat video. Apakah untuk tugas sekolah? Komersil atau diperjualbelikan? Atau untuk sarana belajar?
d.    Pokok Materi
Video yang kita buat memiliki pokok materi berupa pesan yang ingin disampaikan. Apakah pesan tentang bahaya merokok? Apakah pesan tentang pentingnya bersungguh-sungguh dalam belajar?
e.    Sinopsis
Sinopsis adalah setiap peristiwa atau rekaan yang dikisahkan dalam bentuk cerita yang dapat  disimpulkan  ke  dalam  bentuk  ringkas  yang  padat  dan  jelas. Pada sinopsis terjadi pemendekan cerita tanpa menghilangkan unsur–unsur pentingnya. Untuk itu, diperlukan sebuah sinopsis, agar dalam pembuatan presentasi video kali ini sudah memiliki alur cerita. Sehingga dapat mempermudah dalam proses pembuatan naskah selanjutnya.
f.    Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog (Penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati). Naskah dalam pembuatan video proses kali ini dibuat agar sang presenter mengerti detail dari presentasi yang akan disampaikan.
g.    Pencahayaan Sederhana
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan video adalah pencahayaan. Pada pencahayaan  kali  ini,  dibuat  sesederhana  mungkin  dengan  cara  selama  pembuatan  video, subjek harus menghadap sumber cahaya utama. Disarankan dengan membuat sumber cahaya melalui 3 titik. Satu titik di depan subjek, dan dua lainnya berada di samping. Sehingga video yang dibuat dapat menghasilkan kualitas cahaya yang baik.

2.  TAHAP PRODUKSI
Produksi dimulai dari merekam video dengan script dan konsep yang sudah dirancang dari awal. Kemudian proses rekaman baik Visual maupun audio dilakukan, dan seluruh elemen bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi kita harus menyiapkan:
- Komputer (personal computer)/laptop
- Alat pengambil gambar (camera), handphone atau webcam
- Screen video
- Microphone

1)  Alat penangkap gambar (camera)
a)   Menangkap Gambar Dengan Kamera Handycam
Kamera merupakan salah satu alat penting alam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan  oleh  pemain-pemain  yang  melakukan  adegan-adegan.  Kamera  dioperasikan oleh  kru  film  yang  biasa  disebut  kameramen  dan  dioperasikan  sesuai  dengan  arahan sutradara.  Untuk  menjadi  seorang  kameramen  harus  mengetahui  jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.

·         Cara memegang Kamera Video
Peganglah  kamera  dengan  mantap.  Gunakan  satu tangan  untuk  memegang  kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak mudah goyah. Dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang  diinginkan - pada  banyak  kondisi  gunakan  selalu  tripod  untuk  menjaga  gambar  tetap stabil.
·         Zoom
Hindarkan penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod.  Ini adalah cara agar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar yang terekam.
·         Suara
Perlu diperhatikan mengenai suara. Bila kita tidak menggunakan earphone,  kamera tetap merekam suara-suara latar yang tidak diperlukan, maka  jangan mengeluarkan suara yang tak perlu atau berbicara ketika sedang merekam.
·         Peraturan 10 detik
Peraturan  penting  dalam  merekam  adalah,  rekamlah  dalam  waktu  yang  lebih  lama dan hindarkan pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu.  Selalu rekam satu adegan sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10 detik ini terasa lama. Rekam subyek Anda selama 10-20 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
·         Panning dan Tilting
Panning (mengambil  gambar bergerak  secara  horizontal)  dan Tilting (mengambil gambar  bergerak  secara  vertikal)  sebaiknya  digunakan  secukupnya  saja  bila  ingin mendapatkan  gambar  dasar  dengan  berpindah  posisi  gambar,  atau  bila  kita  sudah berpengalaman  sebagai  operator  film.  Bila kita memutuskan  untuk  melakukan panning, gerakkanlah kamera sehalus yang kita bisa dan jangan mendadak. Ingat selalu aturan 10 detik untuk setiap gambar diam/statis pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning. Selalu  lebih  baik  mengambil  banyak  gambar  statis,  dan  ingat  juga  bahwa  nantinya  gambar yang kita ambil akan diedit kembali oleh editor. Penggunaan panning sebaiknya jangan terlalu lama (antara 3 sampai 5 detik).
·         Fokus, Exposure and keseimbangan warna (White Balance)
Periksa  selalu  fokus  dan exposure.  Bila  menggunakan zoom jauh  dan  dekat  fokuskan selalu  pada  jarak  ideal  ke  objek  yang  kita  inginkan  untuk  direkam  dan  ketika  kita melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus - bila kita melakukan zoom pada objek terdekat terlebih  dahulu  lalu  kita zoom pada  objek  lain  di  kejauhan  (contohnya  hewan  di  kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya perbedaan antara objek yang samar  dan  objek  utama  yang  jelas  adalah  sangat  penting.  Bahkan  objek  yang  hanya  sedikit tidak  fokus  akan  membuat  film  menjadi  tidak  berguna.  Periksa  selalu exposure dan  cobalah merekam  pada  objek  yang  sama  dengan  cara  manual  dan  otomatis  untuk  memastikan  kita mendapatkan gambar terbaik yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini menjadi tidak perlu lagi untuk dilakukan .
·         Tanggal dan Waktu
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam, ini akan  membuat  film  sama  sekali  tidak  dapat  digunakan  .  Penulisan  tanggal  dan  waktu  pada layar  film  tidak  membuktikan  bahwa  film  ini  diambil  pada  saat  yang  tertulis  dilayar,  karena bisa  saja  yang  tertulis  tanggal  5  November 1950  tidak  menjamin  pengambilan  film  tersebut pada  tahun  1950,  bisa  saja  setiap  orang  merubah  tanggal  dan  waktu  tersebut.  Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana persisnya sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS untuk menunjukkan lokasi kita berada, selalu  rekam  dengan  film  pembacaannya  dan  juga  rekam  latar  belakangnya.  Tidak  seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan bukti.


·         Gambar pengisi (Cutaways)
Bila  kita  merekam  sebuah  obyek,  kegiatan  ataupun  wawancara  kita  perlu  selalu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah wawancara kita perlu untuk  merekam  juga  kantor  orang  yang  kita  wawancarai  atau  sesuatu  yang  lain  untuk memberikan  penjelasan  tambahan  bagi  film  wawancara  kita.  Kita  lihat contoh lain,  bila  kita membuat film tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran  hutan  yang  merusakan  habitatnya.  Ini  akan  membuat  sebuah  film  lebih informatif.

Beberapa angle berikut ini mungkin dapat menginspirasi Anda
Ƙ  Dutch angle, pengambilan gambar miring. Biasanya digunakan untuk menggambarkan ketidakstabilan emosi.
Ƙ  Worm angle / mata cacing, kamera persis diletakkan di atas tanah
Ƙ  Crazy angle, kamera bergerak tidak beraturan
Ƙ  Change focus, mengubah fokus dari satu obyek ke obyek lain dalam satu frame.
Ƙ  Circle / circular track, kamera mengitari obyek
Ƙ  Side shot, kamera merekam dari samping dan mengikuti obyek yang berjalan.
Ƙ  Extreme top shot, kamera mengambil tepat diatas obyek (900).
Ƙ  High angle, pengambilan gambar dari atas obyek.
Ƙ  Eye level, pengambailan gambar sejajar dengan mata.
Ƙ  Low angle, pengambilan gambar dari bawah obyek.

Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
Ƙ  Bird Eye View
Teknik  pengambilan  gambar  yang  dilakukan  dengan  ketinggian  kamera  berada  di  atas ketinggian  objek.  Hasilnya  akan  terlihat  lingkungan  yang  luas  dan  benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
Ƙ  High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.



Ƙ  Low Angle
Sudut  pengambilan  dari  arah  bawah  objek  sehingga  mengesankan  objek  jadi  terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
Ƙ  Eye Level
Sudut  pengambilan  gambar  sejajar  dengan  objek.  Hasilnya  memperlihatkan  tangkapan pandangan  mata  seseorang.  Teknik  ini  tidak memiliki  kesan  dramatis  melainkan  kesan wajar.
Ƙ  Frog Eye
Sudut  pengambilan  gambar  dengan  ketinggian  kamera  sejajar  dengan  alas/dasar kedudukan  objek  atau  lebih  rendah.  Hasilnya  akan  tampak  seolah-olah  mata  penonton mewakili mata katak.

Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
§  Extreme  Close  Up (ECU/XCU)  :  pengambilan  gambar  yang  terlihat  sangat  detail  seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
§  Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
§  Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
§  Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
§  Medium  Shot (MS)  :  pengambilan  dari  jarak  sedang,  jika  objeknya  orang  maka  yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
§  Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
§  Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
§  Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
§  Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
§  Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
§  One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
§  Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
§  Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
§  Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.

Gerakan  kamera  akan  menghasilkan  gambar  yang  berbeda.  Oleh  karenanya  maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
§  Zoom  In/  Zoom  Out :  kamera  bergerak menjauh  dan  mendekati  objek  dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
§  Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
§  Tilting :  gerakan  kamera  ke  atas  dan  ke  bawah. Tilt  Up jika  kamera mendongak  dan tilt down jika kamera mengangguk.
§  Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
§  Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
§  Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
§  Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade outjika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
§  Framing :  objek  berada  dalam framing  Shot. Frame  In jika  memasuki  bingkai  dan frameout jika keluar bingkai.

Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
§  Objek bergerak sejajar dengan kamera.
§  Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
§  Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.

Teknik ini  dikatakan  lain  karena  tidak  hanya  mengandalkan  sudut  pengambilan,
ukuran  gambar,  gerakan  kamera  dan  objek  tetapi  juga  unsur- unsur  lain  seperti  cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.
§  Backlight  Shot: teknik  pengambilan  gambar  terhadap  objek  dengan  pencahayaan  dari belakang.
§  Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
§  Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
§  Artificial  Framing  Shot: benda  misalnya  daun  atau  ranting  diletakkan  di  depan  kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
§  Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
§  Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
§  The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
§  Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
§  Artificial  Hairlight: rambut  objek  diberi  efek  cahaya  buatan  sehingga  bersinar  dan  lebih dramatik.
§  Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
§  Walking  Shot:  teknik  ini  mengambil  gambar  pada  objek  yang  sedang  berjalan.  Biasanya digunakan  untuk  menunjukkan  orang  yang  sedang  berjalan  terburu-buru  atau  dikejar sesuatu.
§  Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat  kepala  atau  bahunya  saja.  Pengambilan  ini  untuk  memperlihatkan  bahwa  objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
§  Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera  satu  memperlihatkan  orang  pertama  dan  kamera  dua  memperlihatkan  orang kedua.

b)   Menangkap gambar dengan Handphone
Mengabadikan gambar saat ini semakin mudah, apalagi dengan banyaknya ponsel yang dilengkapi  fasilitas video.  Untuk  mendapatkan  kualitas  gambar  yang  baik  bisa  dengan mengikuti  kursus/belajar  video.  Namun  kalaupun  tidak belajar  video tidak  masalah,  berikut tips singkat yang bisa dicoba:
§  Lebih dekat ke obyek
Ponsel  kamera  yang  beredar  kebanyakan  tidak  dibekali  dengan  lensa  zoom  yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati obyek yang akan dibidik.
§  Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi penerangan yang cukup. Saat merekam di bawah terpaan sinar matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya, karena obyek akan menjadi gelap.
§  Steady
Jaga keseimbangan. Usahakan tangan Anda jangan sampai bergoyang saat merekam. Ini untuk menjaga agar video Anda enak dilihat.
§  Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke obyek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas gambar berkurang.
§  Hindari Panning.
Kecuali  bila  itu  diperlukan  untuk  memperlihatkan  situasi/  kondisi  di  sekitar.  Misal kepanikan warga, kebakaran, dll.

3.  TAHAP PASCAPRODUKSI
Pada tahap pasca  produksi semua  bahan  mentah  produksi  dikumpulkan  untuk  diolah. Analoginya,  ialah  seorang  koki  yang  membawa  semua  bahan masakan  dan  bumbu  ke dapur,  untuk  diolah  sesuai  resep  yang  telah  ada.  Berikut  ini  merupakan  beberapa  fungsi dalam tahapan editing video.
a.    Fungsi Editing Video
Editing  video merupakan  proses  menggerakan  dan  menata video  shoot atau  hasil rekaman  gambar menjadi suatu  rekaman  gambar  yang  baru  dan  enak  untuk  dilihat. secara  umum  pekerjaan editing adalah  berkaitan  dengan  proses  pasca  produksi, seperti, colour correction, sound mixing, dan capture video.




Berikut akan dicontohkan pengeditan menggunakan Windows Movie Maker.
a)    Windows Movie Maker
Windows Live Movie Maker adalah Perangkat lunak yang merupakan bagian dari Windows Live Essentials. Fungsi utama program ini adalah untuk melakukan olah Digital  terhadap  cuplikan-cuplikan  gambar  bergerak  (film),  misalnya  untuk menambahkan  efek  visual,  ataupun  sebuah  redaksi  singkat  yang  berhubungan dengan film yang sedang disunting. Program  kecil  ini  hanya  memiliki  berbagai  fitur  dasar  penyuntingan  video  yang
sangat sederhana, namun sudah mencukupi bagi para pengguna pemula. Program  ini  merupakan  program  yang  secara  otomatis  sudah  terinstal  pada windows  xp dan vista .  sedangkan  untuk  windows  7  dan  8  pengguna  perlu melakukan  instalasi windows  essentials terlebih  dahulu. Siapa  pun yang  ingin untuk men-download aplikasi ini ke komputer pribadi, Buka link/tautan berikut:
http://windows.microsoft.com/en-us/windows-live/essentials
§  Memulai Windows Movie Maker
Untuk memulai menggunakan aplikasi, klik windows movie maker ikon di desktop
§  Memulai dan menyimpan sebuah proyek
Yang  terpenting sebelum berkerja  dengan  video  anda  harus  menyimpan projectnya terlebih dahulu isikan nama file name lalu tekan tombol save
§  Menambahkan/ Importing Digital Movies and Photos
pilih tab beranda dan klik tombol tambahkan video dan foto cari video atau foto yang telah tersimpan di hardisk lalu pilih dan tekan tombol open

Editing Dasar
§  Memecah video/ splitting
Drag garis hitam dimanapun kamu inginkan untuk memecah video pergi ke tab edit lalu klik tombol pecah
§  Menambahkan transisi video
pilih tab animation, lalu arahkan kursor mouse pada salah satu transisi untuk melihatnya efeknya pada videomu. sebelumnya pilih dulu potongan video yang akan di beri transisi dan selanjutnya baru klik transisi untuk apply

§  Menambahkan keterangan/caption pada video
klik potongan video yang akan kamu beri keterangan lalu klik tab beranda dan klik tombol keterangan. Teks keterangan akan muncul pada bagian bawah videomu, klik dalam kotak tulisan dan masukan keterangan video yang kamu inginkan
§  Menambahkan Judul dan daftar nama/credit tittle
Klik tab Beranda, Lalu klik tombol Judul atau Daftar nama. Muncul Layar hitam dengan kotak teks, kemudian klik dalam kotak tersebut dan tuliskan Judul video

Menambahkan Suara
§  Klik tab Beranda, Lalu klik tombol Tambah musik. cari Audio atau musik yang telah tersimpan di hardisk lalu pilih dan tekan tombol open. Setelah Audio/musik di open, Kita dapat mengatur volume musik dengan memilih tab Opsi lalu klik tombol volume musik.

Publikasikan Video/ Eksporting
Klik Tab Beranda, dan kemudian klik Save film. Kemudian pilih Setelan yang dianjurkan untuk komputer, ketikkan file name dengan nama yang diinginkan dan kemudian klik Save.

b)   Fungsi Sound
Fungsi sound meliputi sejumlah keperluan seperti, pembuatan musik ilustrasi, pembuatan sound efek, dan sound recording (untuk keperluan dubbing narasi).
c)    Fungsi Image Editing
Merupakan  penunjang  elemen  grafis  untuk  keperluan editing  video yang dipergunakan dalam pembuatan judul dan ilustrasi.
d)   Fungsi Animasi dan Visual Effect
Merupakan  bagian video yang  berupa  animasi  atau visual Effect merupakan klip video berdurasi tertentu yang ditambahkan pada proyek video editing.
e)   Fungsi Distribusi
Produk  video yang  telah  dibuat  mungkin  selanjutnya  akan  didistribusikan  kepada pemirsa  yang  merupakan  target  komunikasi  dari  produk video tersebut.  Setelah proses editing video menghasilkan  format file tertentu, file ini  kemudian  dapat diproses  lanjut  dalam  usaha  pembuatan vcd/dvd agar  kelak  dapat  digandakan  atau didistribusikan secara massal.